Sebutkan Aturan Bermain di Rumah – Bermain adalah satu hal penting yang tidak bisa dilepaskan dari masa kanak-kanak. Bermain memberi banyak manfaat bagi anak, mulai dari melatih bersosial, meningkatkan kecerdasan, melatih fisik, menciptakan kebahagiaan, dan masih banyak lagi. Dengan bermain, anak bisa memperoleh banyak teman di mana saja, belajar bergaul dengan orang lain, serta menciptakan pengalaman masa kecil yang tidak terlupakan. Oleh sebab itu, sebagian dari kita tentu tidak lupa masa-masa indah ketika bermain di waktu kecil. Saat bermain, tentu saja harus ada aturan yang diterapkan, sehingga anak-anak tahu batasan waktu bermain, apa saja yang tidak boleh dilakukan, serta belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupannya. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas contoh aturan bermain di rumah yang penting diterapkan kepada anak-anak. Apa saja? silakan simak penjelasan lengkapnya berikut ini. 1. Bermain Harus Ada Batasan Waktu Tertentu Aturan yang pertama adalah harus ada batasan waktu dalam bermain. Bermain tidak boleh terlalu lama hingga menghabiskan banyak waktu, sedangkan waktu tersebut juga dibutuhkan anak untuk belajar, istirahat, dan melakukan aktivitas lain yang lebih penting. Intinya, ketika bermain harus tahu kapan selesai dan tidak boleh terlalu lama bermain. Anak harus belajar mengatur waktu untuk digunakan belajar di rumah, mengerjakan PR, membantu orang tua, tidur, dan lain sebagainya. 2. Tidak Membuat Gaduh dan Bersuara Keras Yang kedua, anak harus bermain dengan tenang dan tidak berisik. Jangan sampai ketika bermain, anak membuat gaduh dengan teman dan bersuara keras yang mengganggu ketenangan orang lain. Hal ini penting untuk diterapkan supaya anak tahu cara bersikap yang baik dan tidak mengganggu orang lain. 3. Tidak Mengotori Tempat Bermain Aturan yang juga harus diterapkan kepada anak ketika bermain di rumah adalah tidak mengotori lingkungan tempat bermain, mulai dari lantai, dinding, halaman, dan lain sebagainya. Peraturan ini dapat mengajarkan anak untuk tahu pentingnya menjaga kebersihan. 4. Tidak Boleh Bertengkar dan Bermusuhan dengan Teman Selanjutnya, anak tidak boleh bertengkar dan bermusuhan dengan teman ketika sedang bermain. Anak perlu menjalin hubungan pertemanan yang baik dengan tidak membuat masalah dengan teman, tidak memancing emosi teman, dan sebagainya. 5. Bermain dengan Adil dan Tidak Curang Ketika bermain di rumah bersama teman-teman, anak harus bermain dengan adil dan tidak curang. Anak perlu mengikuti aturan dalam sebuah permainan dengan baik dan benar, jangan menyalahi aturan permainan karena hal tersebut sama saja berbuat curang demi kemenangan. 6. Berhati-hati dalam Bermain dan Menjaga Mainan agar Tidak Rusak Aturan bermain di rumah selanjutnya adalah anak harus bermain dengan hati-hati dan menjaga mainan agar tidak rusak. Anak memang sering melakukan hal-hal yang membuat mainan cepat rusak, oleh sebab itu harus ada aturan yang membuat anak lebih berhati-hati ketika bermain. 7. Merapikan Mainan setelah Selesai Bermain Bila sudah selesai bermain bersama teman-teman, anak harus merapikan mainan seperti semula. Mainan harus ditata dengan rapi, ditaruh sesuai tempatnya, dan dipastikan jumlahnya tidak ada yang kurang atau hilang. 8. Bermain di Tempat yang Bersih Aturan selanjutnya ketika bermain adalah harus bermain di tempat yang bersih. Anak perlu menghindari tempat bermain yang kotor dan penuh kuman, sehingga anak tidak mudah terkena penyakit. 9. Saling Berbagi saat Bermain dengan Teman Anak juga harus dibiasakan untuk saling berbagi dengan teman ketika sedang bermain. Membiasakan diri berbagi akan membuat anak lebih disukai orang lain dan hubungan pertemanan menjadi lebih erat. 10. Tidak Boleh Saling Berebut Mainan Aturan bermain di rumah selanjutnya adalah tidak boleh saling berebut mainan. Anak perlu bergantian mainan dengan temannya, sehingga tidak terjadi pertengkaran, permusuhan, atau perasaan saling benci. 11. Tidak Boleh Mencuri Mainan Teman Ketika bermain di rumah teman, anak tidak boleh mengambil atau mencuri mainan milik teman. Setelah selesai bermain, anak hendaknya mengembalikan mainan milik teman ke tempatnya semula dan memastikan mainan tersebut tidak rusak atau hilang. 12. Izin Orang Tua jika Ingin Bermain ke Rumah Teman Bila ingin bermain ke rumah teman, maka anak harus izin terlebih dahulu kepada orang tua ayah atau ibu. Jika orang tua memberi izin, maka anak baru boleh pergi bermain ke rumah teman. 13. Bermain di Tempat yang Aman Selanjutnya, anak harus memilih lokasi bermain di tempat yang aman dan tidak membahayakan. Tempat yang cocok untuk bermain adalah di halaman rumah, ruang tamu, dan taman bermain. 14. Tidak Boleh Merebut Mainan Milik Teman Saat bermain, anak tidak boleh merebut mainan yang dimiliki teman. Jika ingin memainkannya, maka anak harus meminjam atau meminta izin terlebih dahulu kepada teman. Jika teman memberi izin, maka anak baru boleh memainkan mainan milik teman. 15. Memberi Tahu Sebelum Datang Bermain ke Rumah Teman Aturan bermain di rumah teman yang harus diterapkan adalah memberi tahu teman terlebih dahulu jika ingin datang bermain. Anak harus menanyakan apakah teman ada waktu bermain, rumah sedang tidak ada acara, atau hal lain. Jangan sampai tiba-tiba datang bermain ke rumah teman tanpa memberi tahu terlebih dahulu. 16. Bersikap Sopan ketika Bermain di Rumah Teman Bila bermain di rumah teman, anak harus menerapkan sikap sopan santun terhadap siapa saja yang ada di rumah tersebut. Anak juga tidak boleh berisik dan membuat gaduh, sehingga mengganggu ketenangan di rumah orang lain. 17. Mengetuk Pintu dan Mengucapkan Salam Sebelum Masuk Rumah Teman Terakhir, anak harus mengetuk pintu dan mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah teman ketika ingin bermain atau mengajak teman pergi bermain. Jika orang di rumah tersebut sudah mempersilakan masuk, maka anak baru boleh masuk rumah teman dengan sopan dan tetap menjaga perilaku. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang contoh aturan bermain di rumah yang penting untuk diterapkan. Intinya, aturan bermain dapat mengajarkan anak untuk bermain dengan baik, bergaul dengan teman yang benar, mengajarkan pentingnya mengatur waktu, hingga mengajarkan cara menjaga pertemanan yang erat.
ResetPassword. Return to Login. 0281640556 | promogriyasatria@gmail.com
KementerianPendidikan dan Kebudayaan. Hidup Bersih dan Sehat / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. vi, 148 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. -- (Tema ; 5 ) Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Untuk SD/MI Kelas II ISBN: 978 - 602 - 282 - 501 - 2 1. Tematik Terpadu — Studi dan Pengajaran I. Seri II.
Setiap anak diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing, hal inilah yang membuat masing-masing anak memiliki keunikannya sendiri. Ada anak yang disiplin dan ada juga ada anak yang sulit Mama yang memiliki anak kurang disiplin, mungkin tidak jarang melihat rumah sering berantakan atau banyak barang yang berjatuhan, tidak peduli seberapa keras Mama berusaha menjaga ketertiban dan satu cara mengatur anak-anak adalah dengan aturan, meskipun anak belum mengembangkan kemampuan penalaran hingga usia 5 atau 7 tahun, anak secara naluriah dapat mengikuti aturan jika diterapkan dengan cara yang karena itu, agar anak tetap teratur di rumah, akan memberikan 5 aturan dasar membuat peraturan, dan cara menetapkan aturan sederhana untuk di simak artikelnya di bawah ini!1. Aturan yang bertujuan pada keamanan fisik dan emosional anakFreepik/WavebreakmediaIni adalah aturan paling dasar yang bertujuan untuk menjaga keamanan fisik dan emosional anak. Beberapa contoh umum adalah "Dilarang melompat dari atas kursi/meja" atau "Jangan lari ke jalan yang ramai" atau "Jangan membuka pintu rumah saat Mama sedang mandi dan tidak ada orang lain di rumah".Selain membuat aturan, penting untuk memberi tahu mereka apa yang mungkin terjadi jika aturan menjaga rasa emosional termasuk "Bicaralah dengan baik dan gunakan kata-kata yang baik". “Bagikan perasaan dan pikiranmu dengan sopan”. Aturan keamanan emosional juga membantu anak bisa bersosialisasi dengan baik dengan orang Aturan untuk membangun kebiasaan sehat anakFreepikSudah jelas bahwa kebiasaan sehat menjadi dasar untuk membangun disiplin dan tugas-tugas yang lebih rumit seiring bertambahnya usia seorang anak. Untuk membantu anak melakukannya dengan baik, Mama perlu membuat anak terbiasa dengan rutinitas contoh termasuk “Sikat gigi sebelum waktu tidur”, “Letakkan semua pakaian kotor di keranjang cucian” dan “cuci tangan dan kaki setelah bermain di luar ruangan”.Kebiasaan sehat juga membuat anak lebih teratur setiap harinya, seperti menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum makan malam. Jika terbiasa hidup tak sehat, maka nantinya anak akan mengetahui konsekuensi dari perilaku tidak sehat Picks3. Aturan yang mendidik moral anakFreepikMoralitas memainkan peran besar dalam membentuk karakteristik anak yang akan menjadi kepribadiannya saat dewasa kelak. Karena itu buatlah aturan yang menanamkan nilai moral pada paling sederhana di antaranya seperti "Katakan yang sebenarnya" dan "Minta maaf jika melakukan kesalahan". Moralitas juga memiliki pengaruh kuat pada seberapa baik mereka mematuhi aturan yang saja, perilaku Mama juga sangat penting dalam memberi contoh bagi anak. Anak akan lebih memahami dari apa yang Mama lakukan daripada apa yang Mama sampaikan, sehingga standar moral orangtua akhirnya akan turun pada Aturan yang membangun keterampilan sosial anakFreepikKeterampilan sosial penting untuk perkembangan anak bersosialisasi, sehingga Mama perlu memiliki aturan yang mengajarinya perilaku agar mereka diinginkan secara sosial dan diterima oleh teman-teman anak memiliki saudara kandung, aturan paling mendasar adalah "berbagi mainan dengan kakak/adik" atau "bergiliran bermain" atau "mengetuk pintu sebelum masuk dalam ruangan tertutup".Aturan-aturan ini akan membantu anak diterima secara sosial dan bermain-main dengan anak-anak lainnya. Untuk anak-anak dan remaja yang lebih tua yang suka bermain dengan gadget, mereka memerlukan aturan untuk membangun etiket seperti "meja makan adalah zona bebas telepon". Penting juga bagi mereka untuk tidur tanpa sambil bermain Aturan yang membangun keterampilan di dunia nyataFreepikAturan-aturan ini akan membantu anak setelah mereka dewasa dan meninggalkan rumah, namun peraturan ini juga butuh waktu agar mereka bisa mematuhi semua aturan sekolah membuat anak mengambil tanggung jawab dan tetap termotivasi, sementara yang lain membutuhkan sedikit tambahan. Salah satu yang paling mendasar adalah membuat mereka melakukan bagian dari tugas anak masih sangat muda, Mama bisa memulainya dengan meminta mereka melakukan tugas-tugas sederhana seperti membersihkan kamar atau memisahkan pakaian kotor. Seiring bertambahnya usia, Mama dapat memberi mereka uang untuk tugas yang lebih besar sehingga mereka dapat belajar cara menangani mengetahui aturan-aturan apa saja yang perlu diterapkan di rumah, Mama juga perlu mengetahui bagaimana cara menentukan peraturannya agar bisa diikuti seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak. Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa diikuti!6. Cara Menentukan Aturan agar Seluruh Anggota Keluarga Dapat MengikutinyaFreepikJika Mama pernah menuliskan daftar peraturan dan menempelkannya di lemari es namun tetap tidak berhasil, maka sangat penting untuk membuat peraturan dengan kerangka yang tepat dan memikirkan bagaimana menerapkannya pada anak. Berikut beberapa pedoman menyiapkan aturan di rumahDiskusikan dengan pasanganJika Mama membuat peraturan rumah untuk balita atau anak yang lebih besar, diskusikan tujuan peraturan dengan jelas dengan Papa. Apa yang Mama coba capai dengan aturan tersebut?Apakah itu peraturan umum untuk mendidik anak atau membuat rumah tetap bersih saat menghadapi anak yang memiliki masalah perilaku? Memiliki tujuan yang jelas juga memudahkan Mama untuk membuat aturan pertemuan keluargaBuatlah waktu bicara keluarga yang santai dan menyenangkan, agar anak tidak merasa tertekan, terutama jika memiliki anak prasekolah atau praremaja. Kumpulkan anggota keluarga dan putuskan aturannya. Biarkan anak juga ikut serta, Mama mungkin akan terkejut betapa kreatifnya dengan kerja timKeluarga perlu menjalankan aturan sebagai satu kesatuan. Kerja tim adalah cara menghargai ruang, pendapat, dan tindakan satu sama lain dalam menjalankan perannya di keluarga. Aturan sederhananya adalah seperti meminta izin sebelum meminjam agar peraturan tetap jelasAnak membutuhkan aturan yang jelas, meskipun mereka mungkin membenci aturan, namun mereka membutuhkan aturan yang jelas untuk memikirkan terlebih dahulu sebelum melakukannya, sehingga merasa jadi lebih peraturannyaKeberhasilan penerapan aturan bergantung pada seberapa sering anak diingatkan pada aturannya. Tuliskan aturan tersebut di selembar kertas dan tempelkan di tempat yang menonjol seperti pintu lemari es sehingga anak-anak yang lebih kecil, Mama dapat membuat ilustrasi dan menggantungnya dimanapun kelompok usia yang berbedaJika memiliki anak dengan perbedaan usia yang cukup jauh, maka Mama harus menyesuaikan aturannya agar sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Salah satu contohnya adalah waktu akan sulit menyuruh anak yang berusia 3 tahun dan yang berusia 10 tahun untuk tidur pada saat yang bersamaan. Maka bicarakan peraturan dengan setiap anggota keluarga untuk menyesuaikan aturannya dengan tepat sesuai kebutuhan dan aturan berbeda untuk di dalam dan di luar rumahMama boleh membiarkan anak berlarian di dalam rumah dan bermain dengan mainan apa pun yang mereka inginkan. Namun, ketika mereka mengunjungi rumah nenek atau teman, mereka tidak dapat melakukan hal yang sama. Jadi miliki aturan disiplin yang jelas saat berada di luar perlu mengikuti peraturannya dengan benarJika Mama dan Papa tidak melakukan aturan yang berlaku, maka anak-anak pun juga tidak akan menerapkannya. Anak akan terus mengamati dan belajar dari perilaku orangtua. Mereka akan tidak peduli pada peraturannya jika Mama atau Papa tidak mengikuti aturan secara Pujian dan juga HukumanPujian adalah motivator hebat yang membuat anak tetap mengikuti peraturan. Di sisi lain, hukuman dan konsekuensi yang sesuai juga akan membantu menegakkan peraturan rumah. Ingatlah bahwa pujian dapat membuat anak melakukannya lebih baik, jadi selalu apresiasi kembali aturan bila perluTerkadang aturan yang ditetapkan mungkin menahan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik. Dalam kasus seperti itu, Mama dapat mengevaluasi kembali dan mengubah untuk memperbaikinya. Namun jangan lupa untuk tetap mendiskusikannya dengan anggota keluarga ya, Ma!Bagaimana Cara Memutuskan Konseskuensi dari Aturan yang Dilanggar?Freepik/Wavebreakmedia-microSaat membuat peraturan, orangtua perlu memutuskan konsekuensi dari aturan yang dilanggar, akan lebih baik jika konsekuensinya adalah sesuatu yang disepakati dengan anak. Misalnya, anak melanggar aturan kebiasaan sehat dengan melewatkan makan malam karena bisa menanyakan konsekuensinya pada anak, mereka mungkin menjawab "Aku rasa aku tidak akan bisa bermain dengan mainan untuk sementara waktu". Oleh karena itu, Mama bisa memilih keputusan anak. Anak akan justru lebih menerima aturan dan konsekuensi yang mereka buat menyatukan semuanya dan membantu membesarkan anak menjadi orang dewasa yang bertanggung menerapkannya pada anak yang lebih kecil, Mama dapat memiliki kendali penuh atas peraturannya. Namun, saat membuat peraturan rumah untuk anak berusia 8 tahun atau yang lebih tua, mintalah mereka duduk bersama dan buat peraturan yang jelas. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat Ma!