Muslimahdaily - Ibadah haji telah dikenal sejak Ka’bah berdiri di era Nabi Ibrahim. Namun waktu berlalu, ibadah nan agung ini dilekatkan pada budaya jahiliyyah. Pembaruan manasik haji pun dimulai dengan diutusnya sang nabi terakhir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Berikut runtutan awal mula perintah haji menjadi kewajiban muslimin. 1. Perintah Pertama Kali kepada Nabi Ibrahim Ketika Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail selesai membangun Ka’bah, perintah haji pun turun. Namun Nabi Ibrahim tak tahu cara manasik yang benar. Beliau alaihissalam kemudian memohon petunjuk cara menunaikan ibadah haji. Sang Khalilullah berdoa, sebagaimana diabadikan dalam kitabullah, “Wahai Rabb kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau, jadikanlah di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau, tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” QS. Al Baqarah 128. 2. Manasik Pertama oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail Doa Nabi Ibrahim dikabulkan. Allah mengutus malaikat Jibril untuk mengajarkan cara manasik haji dan menunjukkan tempat-tempatnya. Kali pertama, Jibril membawa sang nabi ke bukit Shafa, seraya berkata, “Ini adalah sebagian dari syiar Allah.” Setelah itu, dibawalah Nabi Ibrahim ke bukit Marwah dan mengatakan hal yang sama, “Ini adalah sebagian dari syiar Allah.” Itulah perjalanan sa’i dari Shafa ke Marwah. Selepas itu, Jibril dan nabi Allah pergi ke arah Mina. Namun di perjalanan, tepatnya di wilayah Aqabah, Iblis mengganggu Nabi Ibrahim. Ia ingin mengacaukan manasik yang tengah dipelajari sang nabi. Jibril kemudian meminta Ibrahim untuk melempari Iblis dengan batu, “Bertakbirlah dan lemparilah ia.” Nabi Ibrahim pun melakukannya. Namun Iblis kemudian kabur ke Jumratul Wustha. Nabi Ibrahim dan Jibril mengejarnya. Jibril berkata lagi, “Bertakbirlah dan lemparilah ia.” Nabi Ibrahim pun melempari iblis hingga makhluk api itu kabur. Peristiwa Ini kemudian menjadi bagian manasik haji, yakni melempar jumrah. Setelah gangguan iblis pergi, Jibril kemudian mengantar dan membimbing tangan Nabi Ibrahim ke Masy’aril Haram. Setelah itu, keduanya bertolak ke sebuah padang pasir, lokasi wukuf yang saat ini disebut Arafah. Di sana, Jibril bertanya tiga kali kepada Ibrahim, “Apakah Anda sudah mengetahui apa-apa yang saya perlihatkan tadi kepada Anda?” Nabi Ibrahim pun menjawab, “Ya, aku tahu Arafa.” Dari kisah ini kemudian wilayah tersebut dinamai dengan Arafah. 3. Nabi Ibrahim Mengumumkan Perintah Haji Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengumumkan perintah haji kepada manusia. Perintah ini diabadikan di dalam Al Qur’an, Rabb berfirman, “Dan umumkanlah kepada manusia untuk mengerjakan haji. Niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak, maka makanlah sebahagian darinya dan sebahagian lagi berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menunaikan nadzar-nadzar mereka dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu Baitullah.” QS. Al Hajj 27-29. Saat hendak memberi pengumuman, Nabi Ibrahim kebingungan. Bagaimana cara agar perintah ini dapat didengar hingga seluruh penjuru bumi. Sang Khalil berkata, “Wahai Rabbku, bagaimana aku menyampaikannya kepada manusia, sedangkan suaraku tidak mungkin sampai kepada mereka?” Lalu difirmankan kepada sang nabi, “Serukanlah, dan Kamilah yang akan membuatnya sampai.” Maka Nabi Ibrahim pun berdiri di sebuah batu, pendapat lain mengatakan di atas bukit Shafa atau di puncak Gunung Qubais. Beliau pun berseru, “Wahai seluruh manusia, sesungguhnya Rabb kalian sudah membuat sebuah rumah, maka berhajilah kepadanya.” Saat Nabi Ibrahim berseru, gunung-gunung merunduk hingga suara beliau didengar oleh seluruh manusia di bumi. Bahkan ada pendapat bahwasanya suara tersebut terdengar hingga rahim dan tulang sulbi. Seruan itu pula bukan hanya didengar manusia, namun disambut pula oleh tumbuhan, pepohonan, batu, dan sebagainya. Seluruh manusia yang ditakdirkan Allah akan menjadi tamu-Nya, sejak perintah itu diserukan hingga hari kiamat kelak, mendengar seruan Nabi Ibrahim dan menyambutnya dengan berkata, “Labbaika Allahumma, labbaik Aku sambut panggilanmu, ya Allah, aku sambut panggilanmu.” Demikianlah sejarah ibadah haji berdasarkan kitab Tafsir Ibnu Katsir. 4. Haji di Era Rasulullah Ibadah haji yang disyariatkan sejak Nabi Ibrahim itu terus dilaksanakan manusia tahun demi tahun. Hanya saja, mereka kemudian mengubah banyak ritual manasik Nabi Ibrahim. Sebut saja thawaf dalam keadaan telanjang, menaruh berhala di sekitar ka’bah, dan sebagainya. Sebagaimana penjelasan Shafiyurrahman Al Mubarakfurry dalam Sirah Nabawiyyah, ia menyebutkan, “Selama ini bangsa Arab mengira bahwa mereka berada di atas agama Nabi Ibrahim dan syiar-syiar yang mereka pegangi bersumber dari agama tersebut, di antaranya adalah ibadah haji ke Baitullah Al Haram. Mereka menunaikan haji setiap tahunnya, mereka benar-benar mencurahkan perhatian penuh akan hal ini. Namun mereka memasukkan tambahan dan perubahan dalam ritual tersebut.” Bahkan setelah Fathul Makkah, muslimin pun masih menunaikan ibadah haji sebagaimana kebiasaan jahiliyyah dahulu. Mereka pun berhaji bersama kaum musyrikin. Keadaan mulai berubah di tahun 9 Hijriyyah, ketika Rasulullah mengutus Abu Bakr Ash Shiddiq untuk memimpin pelaksanaan ibadah haji. Sat itu, turun firman Allah di surah At Taubah yang membatalkan perjanjian antara muslimin dan musyrikin. Rasulullah pun meminta Abu Bakr untuk memberi pengumuman bahwasanya kaum musyrikin dilarang menunaikan ibadah haji di Baitullah, dilarang pula melakukan thawaf dalam keadaan telanjang. Sejak itulah, ibadah haji mulai dikembalikan sesuai syariat-Nya, sebagaimana yang disyariatkan kepada Nabi Ibrahim. 5. Rasulullah Memberi Contoh Manasik Umat Islam mengetahui tata cara manasik haji dengan belajar langsung dari Rasulullah. Para shahabat lah yang mempelajarinya ketika Rasulullah menunaikan haji wada’ di tahun 10 Hijriyyah. Haji yang dilakukan nabiyullah inilah kemudian menjadi patokan tata cara ibadah haji umat Islam, sampai sekarang, hingga hari akhir kelak. Dari Abu Hurairah, ia berkata, telah berkhutbah Rasulullah kepada kami dan berkata, “Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya Allah Ta’ala telah mewajibkan atas kalian untuk berhaji, maka berhajilah kalian.” HR. Muslim Hadits tersebut kemudian menjadi dalil tentang wajibnya Umat Islam untuk menunaikan haji ke Makkah Al Mukaramah. Itulah kisah panjang ibadah haji hingga akhirnya menjadi rukun Islam yang kelima, serta menjadi kewajiban setiap muslim yang diberi kemampuan harta dan tenaga.
Berikutini rincian modal awal usaha rumah makan hingga siap buka dan beroperasi, antara lain: 1.Etalase dan meja panjang untuk tempat makan konsumen harga Rp 1 juta 2.Perlengkapan memasak seperti wadah lauk pauk dan sayur harga Rp 200 ribu 3.Peralatan masak di dapur harga Rp 800 ribu 4.Bahan baku sekitar Rp 8 juta
Photo by sandalsponmurah Assalamualaikum. Bisnis Pengadaan Oleh-Oleh dan Perlengkapan Haji Serta Umroh. Dulu waktu resign, saya udah punya bayangan, pengen memulai usaha sendiri di rumah. Cuma waktu itu saya masih belum yakin, jenis usaha apa yang bisa dilakukan di rumah. Banyak sih maunya, ada beberapa gambaran usaha. Namun ternyata hingga sekarang tak ada satu pun yang terwujud. Terbiasa memiliki pemasukan materi tiap bulan, bikin saya enggak mau nganggur di rumah. Anak-anak juga udah besar, ketemunya sore atau malam sepulang dari sekolah dan kampus. Jadi saya memang banyak nganggurnya sepanjang pagi hingga sore hari. Namun saya bersyukur memiliki kegiatan nulis yang bisa menghasilkan uang. Meski begitu saya masih ingin memiliki usaha di luar penghasilan duit dari nulis. Usaha yang bisa dilakukan di rumah dan kelak menjadi sumber penghasilan. Terlebih lagi perempuan mesti berdaya secara ekonomi, meski ada suami yang telah memenuhi kebutuhan keluarga seratus persen. Namanya juga sedia payung sebelum hujan. Kita nggak pernah tahu, masa depan seperti apa yang akan terjadi. Bisa karena suami tak bisa lagi mencukupi nafkah untuk keluarga. Atau bahkan suami meninggal dunia. Karena takdir Allah tak bisa dielakkan. Jadi perempuan mesti menyiapkan diri dengan memberdayakan diri. Dulu, suami pernah mengusulkan agar saya mengelola tempat makan. Saya memang senang mengolah masakan. Pernah juga jualan lunpia dan pisang karamel dengan menitipkan di beberapa warung di sepanjang alteri dan toko di jalan Dr. Cipto. Sayangnya, karena masih bekerja dan anak-anak masih balita, saya kerepotan menyiapkan snack sebelum jam 6 pagi. Karena saya biasanya menitipkan snack di toko dan warung saat akan ke tempat kerja. Ongkos kirim bisa diirit, hemat waktu pula. Saat itu saya juga membuat Galantin dan menitipkannya di beberapa warung di Pasar Pedurungan kidul. Sebenarnya lumayan banget pendapatan dari usaha sampingan ini. Setiap hari saya memegang uang yang lumayan. Nggak pernah ada kalimat, tanggal tua nggak punya duit, hahhaaa. Karena alasan repot juga, usaha sampingan ini terhenti. Suatu ketika pada tahun 2014, terpikirkan satu niat usaha. Nggak sengaja ngobrol dengan ibu mertua. Saat itu saya, ibu mertua, dan suami dalam perjalanan menuju ke Solo. Ibu mertua akan berkunjung ke rumah kakaknya yang tinggal di Boyolali. Sementara saya dan suami akan mengurus pekerjaan di Solo. Pulangnya kami akan mampir ke pasar Klewer untuk belanja sajadah. "Udah tahu tempat jualan sajadah itu, Nduk?" Panggilan sayang itu selalu terucap dari mulut Ibu mertua untuk saya. "Sampun, Bu," "Kalo dapat murah kan lumayan ya. Siapa tahu nanti sepulang dari haji, tahun depannya giliran kamu belanja untuk dijual lagi," Ucapan Ibu mertua ini bikin saya dan suami tertawa. "Jangan tertawa, siapa tahu itu rejeki kalian, terutama Wati," Saya langsung mengaminkan doa tulus Ibu. Bertahun setelah itu, Ibu mertua sering mengingatkan kenangan itu. Namun suami memang tidak pernah memaksakan agar saya segera usaha berjualan sajadah dan perlengkapan haji atau umroh. "Terserah Wati aja, Bu. Dia lagi senang nuli, biar aja dia mengerjakan kegiatan yang sesuai hobinya," Ahhh, ucapan paksuami ini bikin hati saya hangat oleh cinta dan kasih sayang. "Nanti akan ada waktunya, kalo memang Wati bisa, pasti ada waktu terbaik," Saya terdiam. Benarkah akan ada waktu terbaik untuk saya memulai usaha? Setiap kali usai shalat memang saya sering menyisipkan doa, ingin bisa berdaya secara ekonomi. Ingin bisa bekerja dari rumah, ingin punya usaha yang bisa saya kelola dari rumah. Namun saya masih belum punya tekad kuat untuk memulai usaha. Rencana Usaha Agar Tetap Berdaya di Masa Depan Sekarang ini nyaris tiap bulan ada teman atau kerabat yang berangkat umroh. Banyak juga dari mereka yang bertanya pada saya, di mana belanja oleh-oleh untuk dibagikan pada tamu sepulang dari umroh. Masuk akal sih kalo mereka bertanya pada saya. Karena saat berangkat haji tahun 2014, hampir 80% oleh-oleh yang saya bagi untuk tamu, saya belanja sendiri. Sisanya belanja di toko yang menyediakan perlengkapan haji dan umroh. Sisanya lagi, saya belanja waktu masih di Makkah. Bagian terbesar oleh-oleh haji, adalah sajadah dan kerudung. Sajadah saya dapatkan dari pasar Klewer waktu itu belum terbakar. Sementara kerudung sebagian besar saya peroleh dengan memesan langsung pada produsennya yang tinggal di daerah Pecangaan, Jepara. Jatuhnya jadi lebih murah. Alasan saya ingin memulai usaha pengadaan oleh-oleh dan perlengkapan haji dan umroh adalah karena udah pengalaman mengusahakannya sendiri. Namun tetap saja yang namanya memulai usaha, harus ada perencanaan matang. Agar nantinya usaha ini berjalan lancar dan tetap berusia panjang alias enggak bangkrut. Photo by Perlengkapan haji kediri Berikut perencanaan yang saya susun bila ingin memulai usaha 1. MODAL Modal tentunya bukan hanya duit. Namun modal di sini menurut saya adalah, kekuatan tekad, yakin, bahwa usaha ini akan saya perjuangkan dengan bersungguh-sungguh. Modal berikutnya adalah tenaga kerja. Saya nggak ingin bekerja sendirian. Saya harus memiliki asisten atau pegawai yang bisa membantu pekerjaan di toko. Seperti melayani pembeli saat saya tidak di rumah. Juga pekerjaan lain sehubungan dengan penjualan barang, menyortir, dan lainnya. Modal berikutnya adalah kekuatan silaturahmi. Karena dengan banyak silaturahmi, saya akan memiliki jaringan pertemanan untuk menebar jala. Artinya, saya menginginkan promosi dari mulut ke mulut tentang usaha yang saya miliki. 2. PROMOSI Sebagai pengusaha saya akan mengutamakan promosi secara aktif dan efektif. Sekarang ini karena era digital, tentu saja saya akan menggunakan sosial media sebagai sarana promosi. Namun saya juga harus aktif berjualan di kegiatan pengajian, manasik, atau pameran yang diadakan di kota Semarang. Tentunya ini diniatkan untuk mengenalkan produk dagangan saya. 3. Barang Berkualitas Kerena tidak ingin mengecewakan konsumen, saya akan menjaga produk dan hanya berjualan barang berkwalitas. Usaha pengadaan oleh-oleh dan perlengkapan haji dan umroh merupakan usaha jual beli sekaligus jasa. Karena menurut saya, usaha ini membantu para jemaah haji dan umroh yang awam urusan perlengkapan untuk ibadan. Tidak semua orang yang akan berangkat haji dan umroh, memahami kebutuhan yang wajib diadakan saat menunaikan ibadah. 4. Toko Offline Karena usaha ini sifatnya ibadah, tentu saja saya ingin rumah saya sebagai tempat produk dipajang. Di samping masih menunggu modal terkumpul, saya sudah mereka-reka bentuk toko sederhana untuk usaha saya. 5. Memiliki Catatan Keuangan Namanya juga usaha, tentunya harus ada pencatatan keuangan yang rapi dan tertib. Karena usaha saya adalah pengadaan barang, tentu harus ada buku pembantu, yaitu kartu atau buku persediaan. Saya yakin nggak bakal kesulitan mengerjakan catatan keuangan dan yang lainnya. Karena saya udah berpengalaman menjadi chief account di sebuah perusahaan distribusi barang import. Paling enggak saya udah tahu arus barang masuk dan keluar, arus uang, serta buku pembantu lainnya. 6. Mengenal Sumber Barang Dagangan Saya harus banyak mencari informasi seputar tempat untuk belanja barang dagangan. Meski beberapa kali udah belanja barang untuk keperluan oleh-oleh haji saat butuh untuk diri sendiri. Namun saya juga belum memegang 100% tempat belanja perlengkapan haji dan umroh. 7. Aktif Mengikuti Seminar Bisnis Sebagai pengusaha kecil yang masih pemula, saya harus banyak belajar dengan mengikuti kelas bisnis. Tentunya untuk mendengar sharing para pakar pengusaha yang sudah berhasil. Pengalaman orang lain merupakan asset untuk menambah modal kita bila ingin memulai usaha. 8. Niatkan Sebagi Ibadah Saya ingin usaha ini merupakan ibadah, buka sekedar komersil. Artinya, ketika ada konsumen yang ingin membeli oleh-oleh maupun perlengkapan haji dan umroh, saya 100% akan membantu. Seperti bila mereka adalah orang yang sudah tua dan tidak ada yang membantu packing. Saya akan membimbing atau mungkin mengerjakannya langsung, packing barang-barang bawaan untuk berangkat haji dan umroh. Tahu sendiri kan, kalo berangkat haji sepertinya semua benda bakal masuk tas. Makanan, pakaian, bahkan pisau, sabun mandi, semua harus masuk tas. Kalo nggak bisa packing dengan benar, bahaya tuh. Bisa berantakan dan tidak efisien. Saya ingin membantu packing ini dengan alasan, tidak semua jemaah mampu mengerjakannya sendiri. Dari pengalaman saya dulu tergabung dalam satu rombongan haji. Ada yang kagum cara saya packing bawaan dalam koper besar dan tas tenteng. Mereka melihat packing pakaian dan perlengkapan dalam kedua tas saya terlihat rapi dan efisien. Bahkan waktu menjelang kepulangan ke tanah air, beberapa minta diajari dan dibantu cara packing seperti milik saya. Karena niatnya ibadah, bantuan packing ini tidak akan saya kenakan tarif. Bisa membantu mereka packing, tentunya merupakan kebahagiaan kecil bagi saya. 9. Jalani Usaha Sebagai Kesenangan Usaha yang saya jalankan kelak, harus menjadi kesenangan dan sumber kebahagiaan. Bukan malah membebani. Tentunya semua kegiatan harus saya jalani dengan hati ringan dan riang. Apabila bekerja dengan hati senang, tentunya akan menjadi modal tersendiri. Tubuh saya tetap akan sejahtera, karena rasa senang. Bukannya menjadi sakit karena stres mikirin usaha. 10. Istiqomah Nah, saya sangat berharap bila sudah memulai usaha bisa menjalankannya dengan istiqomah. Enggak hangat hangat tahi ayam. Seperti usaha jualan makanan yang terdahulu. Bagaimana bisa istiqomah? Tentunya saya mesti benar-benar berjuang membesarkan usaha saya dengan ikhtiar dan berdoa. Saya yakin kalo ini benar-benar dijalankan, usaha saya bakal berlangsung lancar. Kesepuluh rencana ini sepertinya mudah ya kalo dituliskan. Namun saya yakin, pelaksanaannya butuh effort luar biasa. Sementara ini saya baru bisa mengumpulkan info seputar tempat saya bisa belanja barang-barang bagus dengan harga kompetitif. Semua saya survey demi mendapatkan barang-barang berkualitas. Meski saya baru bisa survey di kota-kota yang terdekat dengan Semarang. Semoga saya bisa memiliki usaha impian yang diniatkan juga untuk ibadah ini. Dan saya sepantasnya harus berterima kasih kepada dua teman saya, member blogger Gandjel Rel. Mereka adalah pemenang ArisanBlogGandjelRel periode ke 9. Mereka sudah mencanangkan tema yang bikin saya menuliskan impian bisnis ini. Tema Arisan periode 9 adalah Bisnis Rumahan Impianmu. Siapa sih mereka ini? Yang pertama yaitu Wahyu Widyaningrum yang tinggal di daerah Sumowono. Blognya tergolong rajin update dan berisi seputar tips, tentang menulis, kisah inspirasi, resep, dan catatan keseharian. Mba Widya ini juga penulis skenario untuk tayangan TV nasional. Dan seorang lagi adalah Bunsal, yang nama aslinya adalah mba Nanik. Pemilik blog ini sering bikin saya ngiler dengan kisah penjelajahannya di kawasan Lombok. Foto-foto di sosial media miliknya pun sumpah bikin saya nyaris nangis saking pengennya bisa dolan ke Lombok. Semoga saya bisa berkunjung ke Lombok dan foto bareng beliau yang suka jahil ini, aamiin. Lega juga sudah menuliskan Bisnis Pengadaan Oleh-Oleh dan Perlengkapan Haji Serta Umroh. Meski baru sebatas impian, semoga Allah alla Waj'ala mewujudkan dalam bentuk nyata, aamiin. Kalo kalian masih bernasib seperti saya baru sebatas impian, pengen bisnis apa? Sharing yuk, teman. Wassalamualaikum.
Adapunrincian modal usaha ternak sapi di tahap awal adalah membeli bibit sapi dikisaran harga Rp 8 juta. Dalam masa enam bulan setelah dipelihara harga sapi potong naik menjadi Rp 14 juta. Jadi jika dihitung dalam masa 6 bulan, usaha ternak sapi skala kecil dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 6 juta per ekor (Rp 14 juta-Rp 8 juta).
Selain konsep dan perencanaan bisnis, mengumpulkan modal menjadi langkah yang penting untuk dilakukan saat baru memulai sebuah usaha. Dengan mengetahui besaran modal di awal ini, kita jadi bisa lebih mengukur produk seperti apa yang akan ditawarkan dan jalur promosi mana yang akan dilalui. Selain itu, modal ini juga menjadi salah satu penggerak utama agar bisnis bisa berjalan di awal dengan sempurna. Ingin tahu cara mendapatkan modal usaha bagi kalian yang ingin memulai usaha kecil-kecilan? Simak terus penjelasannya di bawah ini. Cara-cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Memulai Usaha Salah satu yang sering jadi hambatan orang-orang untuk memulai usaha mereka adalah ketersediaan modal. Bahkan untuk bisnis berskala kecil sekalipun, urusan modal ini sering sekali menjadi kekhawatiran orang-orang untuk mulai berbisnis. Nah, bagi kamu yang ingin memulai usaha, tapi masih bingung mendapatkan modalnya, berikut ini adalah cara-cara mendapatkan modal untu memulai usaha. 1. Tabungan pribadi Untuk menjadi seorang pengusaha, kamu tidak harus langsung terjun dari awal. Jika kamu bukan anak sultan, tak ada yang mengharamkan kok untuk kerja terlebih dahulu sama orang untuk bisa menabung modal awal usaha sendiri nantinya. Modal awal yang berasal dari tabungan sendiri pun jauh lebih mudah untuk mengatur besaran modal yang akan dikeluarkan. Namun, jika ingin menggunakan tabungan sendiri untuk memulai usaha, cukup pastikan kamu masih menyisakan tabungan untuk keperluan lainnya di luar bisnis. Misalnya, untuk dana darurat ataupun untuk keperluan lainnya. Baca Juga Cara Mendapatkan Modal Usaha untuk Bisnis Berskala Kecil 2. Menggadaikan aset Jika menabung dirasa terlalu lama, sedangkan ide bisnis yang ada di kepala kamu harus dilakukan dalam waktu secepatnya, menggadaikan aset bisa menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan modal usaha. Aset ini bisa dalam bentuk apapun, baik yang bergerak ataupun yang diam. Sebelum menggadai aset, pertimbangkanlah baik-baik apakah aset tersebut tidak berhubungan langsung dengan jenis bisnis yang kamu akan lakukan dan akan seberapa lama kamu bisa mendapatkan aset itu kembali. Salah satu kekurangan dari menggadaikan aset ini adalah jumlah modal yang akan diterima akan lebih kecil dibandingkan nilai dari aset tersebut. Oleh karena itu, kamu perlu memastikan besaran modal yang dibutuhkan dan aset-aset apa saja yang bisa digadaikan. Baca Juga Cara Mudah Menghitung Modal Usaha 3. Menjual aset Pilihan lainnya selain menggadaikan aset. Modal yang didapatkan tentunya jauh lebih besar dibandingkan dengan menggadaikan aset. Namun, ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat menjual aset untuk mendapatkan modal awal usaha. Pertama, pilihlah aset yang memang tidak kamu butuhkan untuk memulai usaha tersebut. Misalnya, beberapa perhiasan atau kendaraan bermotor yang memang tidak kamu butuhkan untuk bepergian. Kedua, pertimbangkan keuntungan dan kerugian yang akan kamu alami saat menjual aset. Apakah kerugian yang ditimbulkan bisa tergantikan dengan prospek keuntungan dari usaha yang akan kamu jalani? Baca Juga Penting untuk Pebisnis Online, Kenali Jenis Investasi yang Tepat untuk Pemula 4. Mengajukan pinjaman ke bank Bank masih menjadi salah satu sumber mendapatkan modal yang paling umum untuk dilakukan. Apalagi bank juga memiliki produk-produk perbankan yang khusus untuk melayani pinjaman modal usaha. Selain itu, bank-bank yang beroperasi di Indonesia juga sudah terawasi dengan pihak otoritas pemerintah seperti OJK dan yang lainnya sehingga para nasabah pun lebih terjamin untuk melakukan pinjaman. Hanya saja kamu perlu memperhatikan nilai bunga dari pinjaman tersebut. Pilihlah besaran bunga yang sesuai dengan kemampuan kamu ya. 5. Crowdfunding Selain ke bank, modal dari pihak kedua yang bisa kamu lirik adalah dengan melakukan penggalangan dana atau lebih populer dengan istilah crowdfunding. Saat ini sudah banyak tersedia platform crowdfunding yang bisa digunakan untuk melakukan ini. Namun, untuk bisa melakukannya kamu harus bisa mengemas produk atau jasa yang ditawarkan dalam cerita yang bisa menarik perhatian investor. Produk atau jasa yang ditawarkan pun harus memiliki unique selling dan berbeda dari apa yang ada di pasaran. 6. Berkolaborasi dengan rekan Memiliki rekan bisnis yang bisa diajak untuk mengembangkan usaha juga perlu dilakukan. Selain memiliki lawan untuk brainstorming ide, rekan bisnis ini juga diajak untuk patungan modal usaha di awal. Hal yang perlu dilakukan adalah memilih rekan bisnis yang sejalan visi dan misinya dengan usaha yang ingin dirintis. Langkah ini menjadi penting agar kolaborasi kalian bisa berjalan dengan baik ke depannya. 7. Masuk ke dalam program UKM Pemerintah memiliki program khusus untuk memberdayakan para pelaku usaha kecil dan menengah yang sedang merintis bisnisnya. Biasanya, program ini dijalankan oleh para lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah pada beberapa periode. Dengan mengikuti program ini, kamu tidak hanya akan mendapatkan modal usaha saja, tapi juga mereka menawarkan pelatihan dan pendampingan untuk mengawasi penggunaan modal usaha tersebut agar sesuai dengan pos-pos-nya. 8. Modal dari konsumen Memangnya bisa? Tentu saja bisa pada beberapa model bisnis tertentu. Misalnya saja, dalam usaha jual-beli kamu bisa menerapkan sistem pre-order saat konsumen ingin membeli sebuah barang yang kamu tawarkan. Saat menerapkan sistem ini kamu juga bisa menerapkan dua metode yang berbeda, yaitu dengan pembayaran full di depan atau dengan menggunakan uang muka dengan besaran persen yang telah ditentukan di awal. Untuk bisa mendapatkan kepercayaan konsumen, tentu saja kamu harus membangun reputasi yang bagus terlebih dahulu di awal. 9. Mengajukan pinjaman ke koperasi Koperasi khususnya koperasi simpan pinjam menjadi salah satu cara mendapatkan pinjaman modal usaha yang bisa dilakukan. Kamu bisa mulai mengajukan pinjaman ke koperasi tempat kamu bekerja saat ini. Pada dasarnya koperasi ini merupakan sebuah organisasi di bidang ekonomi yang bergerak untuk kepentingan bersama. Untuk bisa merasakan manfaat di dalamnya, kamu harus menjadi anggota dari salah satu koperasi terlebih dahulu. Menariknya, pada koperasi simpan pinjam segala kegiatan berdasarkan pada azas kekeluargaan sehingga proses pengajuan bisa lebih mudah dilakukan, apalagi jika kamu sudah menjadi anggota koperasi tersebut. 10. Pinjaman kredit tanpa agunan Saat mengajukan proses kredit pinjaman, biasanya pihak pemberi pinjaman akan meminta agunan yang dijadikan barang jaminan dari sejumlah uang yang diberikan kepada kreditur. Namun, dalam kredit tanpa agunan KTA ini, proses kredit dilakukan tanpa melibatkan agunan atau barang jaminan. Saat ini sudah banyak lembaga keuangan resmi yang memiliki program KTA yang bisa kamu gunakan. Hanya saja, saat mengajukannya kamu harus secara detail melihat surat perjanjian kredit tersebut. Misalnya, besaran bunga yang diberlakukan, sistem bunga yang diterapkan sampai ke periode pembayarannya. Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan modal awal dari usaha yang dirintis. Salah satu usaha yang menjanjikan dan tidak memerlukan modal yang besar adalah dengan mulai berjualan. Kamu bisa mulai berjualan barang-barang yang kamu pahami dengan secara mendalam agar bisa memberikan nilai lebih kepada para calon konsumen. Tertarik untuk mulai jualan sebagai bisnis yang kamu lakukan? Yuk gabung bersama Bukalapak sekarang juga dan rasakan manfaat-manfaat yang bisa kamu dapatkan agar jualan kamu bisa laris manis sekarang juga! Klik di bawah untuk mulai jualan di Bukalapak! MULAI JUALAN
oo9bj. s4301ss8qy.pages.dev/409s4301ss8qy.pages.dev/87s4301ss8qy.pages.dev/451s4301ss8qy.pages.dev/82s4301ss8qy.pages.dev/195s4301ss8qy.pages.dev/490s4301ss8qy.pages.dev/396s4301ss8qy.pages.dev/361
modal awal usaha oleh oleh haji